KATEKESE DIGITAL #12 “YESUS, TUHAN DAN ALLAH KITA (BAGIAN 1)”

APAKAH YESUS KRISTUS SUNGGUH ALLAH?

Pertanyaan “Apakah Yesus Kristus sungguh Allah?” sama tuanya dengan kekristenan itu sendiri. Dari dulu, iman akan keallahan Yesus terus menerus dipertanyakan, bahkan dirongrong dan dicemoohkan, baik dari dalam maupun dari luar Gereja. Tidak sedikit bidaah yang berupaya menggeser iman akan keallahan Yesus. Tidak terbilang nyawa para martir melayang, termasuk para rasul Yesus sendiri, demi mempertahankan iman akan keallahan Yesus. Yang jelas, Gereja Katolik tidak pernah sedikit pun meragukan bahwa Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.

Dalam Katekismus Gereja Katolik ditunjukkan pentingnya Firman (Sabda) Allah menjadi manusia (KGK 456-469).

· Firman Allah menjadi manusia, untuk mendamaikan kita dengan Allah dan dengan demikian menyelamatkan kita (KGK 457); · Firman Allah menjadi manusia, supaya dengan demikian kita mengenal cinta Allah (KGK 458);

· Firman Allah menjadi manusia, untuk menjadi contoh kekudusan bagi kita (KGK 459);

· Firman Allah menjadi manusia, supaya kita “mengambil bagian dalam kodrat ilahi” (KGK 460);

Memang Yesus tidak pernah mengatakan “Akulah Allah, sembahlah Aku”. Tetapi Ia juga tidak pernah mengatakan “Aku bukan Allah, jangan sembah Aku.” Faktanya, Ia tidak menolak ketika orang sujud menyembahNya (Mat 8:2; Luk 24:52; Yoh 9:38) dan justru menunjukkan apresiasinya kepada Petrus yang menyebut diriNya “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Mat 16:16).

Memang, berhadapan dengan Yesus manusia ditantang untuk berfikir dan mau tidak mau dihadapkan pada dua pilihan. Percaya kepadaNya atau tidak. Misalnya: Yesus berkata bahwa Dia ada sebelum Abraham (Yoh 8:58) dan bahwa Dia dan Bapa-Nya adalah satu (Yoh 10:30), bahkan setara dengan Bapa (Yoh 5: 17-18), serta mempunyai wewenang untuk menghakimi bangsa-bangsa (Mat 25: 31-46). Bukankah terhadap pernyataan-pernyataan seperti ini manusia ditantang untuk berpikir “Siapakah Yesus sebenarnya? Tidakkah pernyataanNya itu sama dengan mengklaim diri sebagai Allah?” Mau tidak mau manusia harus memilih percaya atau tidak. Masing-masing pilihan memiliki konsekuensinya sendiri. Selengkapnya simak video berikut. Penting dan pantas direnungkan.

#Setelah menonton video ini, jangan lupa subscribe ya, dijempolkan hehehe, dishare ke yang lain sesama teman pewarta dan seluruh umat, terimakasih#

 

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.