By: RD V RUDY HARTONO (Ketua Komisi Kateketik KAJ)
Menurut Kitab Suci Kharisma adalah pemberian bebas dari Allah berupa bakat, kemampuan , dan talenta. Kemampuan dan bakat itu bisa dipelajari dan dikembangkan melalui kebiasan dan latihan-latihan. Sementara Karunia adalah Rahmat Allah dimana seseorang berjalan mengalami kepenuhan hidup dalam Roh Kudus. Hasil dari rahmat Allah yang kita tanggapi dengan bebas berupa kebajikan kristiani. Bdk. Kis 2:22-24.36; 1 Kor 12,13,14. Dalam konteks itu Kitab Suci memperlihatkan kepada kita tindakan kharismatis atas charisma seseorang yang menghasilkan nabi-nabi, rasul-rasul, penyembuh-penyembuh, pengajar-pengajar iman, dsb.
Disadari bahwa Roh Kudus turun atas seseorang, tinggal di dalamnya, mengubah dari dalam, lewat tindakan yang menguduskan. Tetapi Roh Kudus juga bisa bertindak secara kharismatis dengan memberi karunia khusus. Namun tetap selalu diingat bahwa tindakan kharismatis Roh Kudus selalu bertujuan untuk membangun komunitas. Lihat, misalnya tokoh Samson (beri kekuatan), Daud (karunia bernubuat), Yesaya (Yes 11) (Sapta karunia).
Penulis lagu Veni Creator paham akan tindakan kharismatis Roh Kudus ini.Bahkan dari Santo Agustinus kita dapat menemukan arti dan makna dari tindakan kharismatis ini, yaitu menghasilkan karunia dan membagi karunia. Tindakan retret adalah karunia kharismatis melalui charisma orang yang mempunyai otoritas. Dalam Kitab Suci terang-terangan diungkapkan lewat karya Yesus suatu tindakan kharismatis dimana memperlihatkan kemampuan Allah melakukan segala mukjijatNya. Orang-orang suci banyak memperoleh karunia-karunia, misalnya Fransiskus Asisi yang berdamai dengan alam (universe), Padre Pio yang berkelahi sepanjang hari dengan setan karena Padre Pio sepanjang hari menyelamatkan jiwa-jiwa.
Tetapi sekali lagi, semua charisma-kharisma yang dimiliki seseorang kembali diingatkan semuanya untuk kepentingan seluruh Gereja. Allah rindu memberi karunia-karunia pada umat dengan charisma-kharisma yang dimiliki seseorang. Kharisma-kharisma itu harus diterima dengan semangat Consolation (Konsolasi= kepenuhan Roh Kudus). Sejujurnya KV II tak mungkin terjadi jika tanpa kepenuhan Roh Kudus. KV II merumuskan banyak hal mengenai kualitas baru hidup kristiani. Di sanalah sebenarnya kaum beriman kristiani diundang untuk menggumuli dan mendalaminya. Ada banyak charisma hadir dalam GerejaNya, dan itu dapat menjadi suatu kerygma (suatu seruan yang mengandung pesan amat penting mengenai Yesus Kristus). Roh Kudus datang untuk memberitakan tentang Yesus Kristus. Dan itu mengundang kita untuk siap mati mewartakan Yesus. Mari berdoa terus-menerus memohon karunia dan charisma itu.